Kebijakan Pengendalian Vektor Penyakit Berbasis Lingkungan Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Analisis Kebijakan Pengendalian Vektor Penyakit Berbasis Lingkungan Dalam Pencegahan Demam Berdarah Dengue

Authors

  • Desti Zulianti Desti falkultas kesehatan masyarakat universitas teuku umar
  • Marniati Marniati Universitas Teuku Umar

Keywords:

DBD, Vektor, Lingkungan, Kebijakan, Pengendalian

Abstract

Demam berdarah dengue (DBD) merupakan penyakit disebabkan oleh gigitan nyamuk aedes aegyti. Nyamuk jenis ini menyukai lingkungan dengan kualitas yang buruk seperti pemukiman pada penduduk yang kekurangan Cahaya matahari dan banyak genangan air sehingga menjadi tempat perkembangbiakan aedes aegyti. Demam berdarah dengue masih merupakan masalah Kesehatan terutama di negara yang beriklim tropis. WHO mengatakan pada tahun 2017, dilaporkan jumlah kasus DBD di Amerika menurun secara signifikat sebesar 73% dari 2.177.171 di tahun 2016 menjadi 584.263 kasus, selain Panama, Peru, dan Aruba merupakan negara yang terdaftar dengan peningkatan kasus selama 2017. Tujuannya yaitu untuk mengetahui seberapa besar masalah deman berdarah dengue (DBD) di suatu wilayah dan bagaimana cara menanggulangi masalah DBD di wilayah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode penelitian berupa literature review. Hasil dari penelitian ini yaitu Kasus DBD dapat dicegah dengan cara memutuskan daur hidup dari nyamuk Aedes tersebut. Daur hidup nyamuk Aedes dapat diputus dengan cara membersihkan tempat penampungan air di rumah maupun di lingkungan sekitar rumah dan pemberatasan sarang nyamuk (PSN). Pemberatasan sarang nyamuk dapat dilakukan dengan membunuh jentik-jentik nyamuk menggunakan ABETE. Demam berdarah dengue ialah tipe penyakit arbovirus yang didapatkan dari 2 jenis nyamuk, yaitu Aedes albopictus dan Aedes aegypti dinama kedua jenis nyamuk ini adalah permasalahan penting penyakit pada hamper seluruh negara-negara di dunia, khususnya pada negara yang beriklim lebih hangat. Demam berdarah dengue masih merupakan masalah Kesehatan terutama di negara yang beriklim tropis. Peneliti dapat mengatasi masalah Deman Berdarah Dengue (DBD) yang berada di suatu wilayah dan mengetahui cara untuk mengatasi masalah tersebut.

References

Alvin faiz bara Mentari, S., & Hartono, B. (2023). Faktor Risiko Demam Berdarah di Indonesia. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 9(1), 22-36.

Asniati, A., Indirawati, S. M., & Slamet, B. (2021). Analisis Sebaran Spasial Kerawanan Penyakit Demam Berdarah Dengue Tahun 2010–2019 di Kota Banda Aceh. Jurnal Serambi Engineering, 6(1).

Azzahra, M., & Fadli, R. K. (2023). Analisis Manajemen Program Pengendalian DBD Di Dinas Kesehatan Kota Depok Tahun 2023. JURNAL PENDIDIKAN KESEHATAN, 3(2), 95-110.

Dania, I. A. (2016). Gambaran penyakit dan vektor demam berdarah dengue (DBD). Warta Dharmawangsa, (48).

Efendi, Y., Khayudin, B., & Julianto, E. (2020). SAMA RASA DEBAR (Sehat Bersama Masyarakat Sadar Demam Berdarah). Jurnal Humanis (Jurnal Pengabdian Masyarakat STIKes ICsada Bojonegoro), 5(1), 37-41.

Fadhilah, N. (2019). Konsumsi makanan berisiko faktor penyebab penyakit tidak menular. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 8(2), 102-107.

Herdianti, D. S., Eryando, T., Ramadhani, S. N., & Saputra, R. (2022). Analisis Trend Iklim Penyebab Kejadian Demam Berdarah Dengue (Dbd) Di Kota Batam Tahun 2016-2021. Journal of Positive School Psychology, 6(7), 1972-1982.

Hermania, C., & Cahyati, W. H. (2023). Kejadian DBD di Kota Semarang Tahun 2019-2021. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 7(3), 376-385.

Hidayah, N. N., Prabamurti, P. N., & Handayani, N. (2021). Determinan Penyebab Perilaku Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dalam Pencegahan DBD oleh Ibu Rumah Tangga di Kelurahan Sendangmulyo. Media Kesehatan Masyarakat Indonesia, 20(4), 229-239.

Himah, E. F., & Huda, S. (2018). Gambaran Upaya Pencegahan Penyakit Dbd (Demam Berdarah Dengue) Pada Keluarga Di Desa Jati Kulon Kabupaten Kudus Tahun 2017. Jurnal Keperawatan dan Kesehatan Masyarakat Cendekia Utama, 7(1), 79-88.

Jasri, M., Wijaya, A., & Sunggara, M. R. (2022). Penerapan Data Mining untuk Klasifikasi Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Metode Naï ve Bayes (Studi Kasus Puskesmas Taman Krocok). SMARTICS Journal, 8(1).

Kartini, P. R., Wirawati, R., Lisdiantoro, G., Krisdianto, D., Puspitasari, W., & Pratama, S. A. (2022). Pelatihan Pencegahan Dan Penanggulangan Dbd: Pembuatan Lotion Dan Spray Antinyamuk, Ikebana Bunga Tanaman Pengusir Nyamuk, Pembuatan Herbal Obat Dbd Dan Pembuatan Ovitrap Pada Ibu-Ibu Mt an-Nisa Di Kelurahan Manisrejo Kota Madiun. JURNAL PENGABDIAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA, 3(1), 47-61.

Lindawati, N. Y., Murtisiwi, L., Rahmania, T. A., Damayanti, P. N., & Widyasari, F. M. (2021). Upaya Peningkatan Pengetahuan Masyarakat Dalam Rangka Pencegahan Dan Penanggulangan Dbd Di Desa Dlingo, Mojosongo, Boyolali. SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan, 4(2), 473-476.

Mangoli, E. E., Paundanan, M., & Fajrah, S. (2022). Pengetahuan Dan Sikap Kepala Keluarga Tentang Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue Di Desa Korololama Kecamatan Petasia Kabupaten Morowali Utara. Jurnal Ilmiah Kesmas-Ij, 22(1), 11-16.

Marniati, M., Sriwahyuni, S., & Nadiah, N. (2020). The Influence of Promotion and Knowledge for the Completeness of Basic Immunization in Infants. J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal Of Public Health), 7(2), 105-110.

Novita, A., Marniati, M., Husna, A., Iskandar, I., Putranto, R. H., Putri, E. S., & Anwar, S. (2022). Study of Intrinsic and Extrinsic Factors with Diabetes Mellitus Classification. J-Kesmas: Jurnal Fakultas Kesehatan Masyarakat (The Indonesian Journal of Public Health), 9(2), 18-25.

Mentari, S. A. F. B. (2023). Faktor Risiko Demam Berdarah di Indonesia. Jurnal Manajemen Kesehatan Yayasan RS. Dr. Soetomo, 9(1), 22-36.

Paomey, V. C., Nelwan, J. E., & Kaunang, W. P. (2019). Sebaran penyakit demam berdarah dengue berdasarkan ketinggian dan kepadatan penduduk di Kecamatan Malalayang Kota Manado tahun 2019. Kesmas, 8(6).

Prasetya, Y. A., Hidayat, R. N., Hartono, M. C., & Dewi, Y. E. N. K. (2019). Penerapan Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) untuk Penanganan Wabah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di Dusun Besuk Desa Jabaran Kecamatan Balongbendo Sidoarjo. BAKTIMAS: Jurnal Pengabdian Pada Masyarakat, 1(1), 70-75.

Ramayanti, I., Erlyn, P., Noviyanti, N., Silvana, R., & Prayogi, F. D. (2022). Peningkatan Pengetahuan Masyarakat dalam Pencegahan Penyakit DBD di Desa Beti Indralaya Selatan Ogan Ilir. Indonesia Berdaya, 3(4), 1001-1008.

Rita, I. (2022). Pemberdayaan Masyarakat Dalam Upaya Pencegahan Demam Berdarah Dengue Dbd Di Puskesmas Karangdoro. Dbd Di Puskesmas Karangdoro. Jurnal Abdimas-Ku: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 25-33.

Ruminem, R., & Sari, R. P. (2020). Hubungan pengetahuan dengan sikap siswa dalam pencegahan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di SD Negeri No. 015 Kecamatan Samarinda Ulu. Jurnal Kesehatan Pasak Bumi Kalimantan, 1(2), 72-83.

Sutriyawan, A. (2021). Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui pemberantasan sarang nyamuk. Journal of Nursing and Public Health, 9(2), 1-10.

Tokan, P. K., Paschalia, Y. P. M., & Artama, S. (2022). Pencegahan Demam Berdarah Melalui Program Juru Pemantau Jentik (Jumantik) di SD Inpres Watujara Kabupaten Ende. I-Com: Indonesian Community Journal, 2(2), 310-319.

Wardani, D. W., Suroso, E., & Bakri, S. (2018). Dampak perubahan iklim dan tingkat urbanisme wilayah terhadap biaya korbanan demam berdarah dengue. Diaspora: Eksakta, 1(2).

Wulandari, A. R., Andarini, D., Idris, H., & Anggraeni, R. (2024). Analisis Faktor Resiko Prilaku Masyarakat Dalam Pengendalian Vektor Pada Kasus (DBD): Literatur Riview. Jurnal Lentera Kesehatan Masyarakat, 3(1), 35-44.

Widodo, E. (2020). Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh terhadap Jumlah Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan Metode Spasial Data Panel (Studi Kasus: Data DBD di Indonesia Tahun 2015-2019).

Yuniar, V. T., Raharjo, M., Martini, M., & Nurjazuli, N. (2024). Hubungan Pengetahuan Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue di Kota Lubuklinggau Sumatera Selatan. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 23(2), 234-240.

Additional Files

Published

2025-01-06